Bahkan ada sebagian rinduku yang membeku. Melenyapkan kemampuan menulisku yang memang masih seperti dulu.
Dunia menelantarkan aku ke dalam kesibukannya.. Meninggalkan aku di pojok ruang dengan kesombongannya...
Sejuta caci maki yang kualamatkan kepadanya malah kembali bergema di relung hatiku. Seperti cermin.
Ternyata dunia yang kita jalani adalah cermin dari apa yang kita pikirkan.
Tapi semarah apa pun, percuma juga aku memaki dunia, karena aku cuma selewatan saja berjalan di atasnya.
Alhamdulillah aku bisa bangkit dan menyibak labirin... Sedikit demi sedikit aku bisa menyempatkan diri menguntai lagi kata demi kata di blog ini. Mencurahkan isi hati, menumpahkan emosi…
Begitulah mungkin cara hidup memberi pelajaran kepada kita..Sukar di cerna dengan logika.
Pahit-getirnya kehidupan ternyata cuma romantika belaka, yang pasti kan lenyap seperti fatamorgana.
Cita-citaku ingin menjadi penulis yang bisa memberi inspirasi... Ingin memberikan sesuatu pada dunia. Ingin tercatat dalam perjalanan hidup ini dengan tinta emas.
Tapi aku malah terdampar di negeri antah berantah, sibuk meratapi kesibukan diri, dipenuhi dengan penyesalan yang dalam, karena terlalu terlibat emosi dengan dunia ini, rasa bersalah yang menghujam, sampai akhirnya aku sadar untuk apa aku hadir di dunia ini...
Ya, aku ada di dunia ini karena Tuhan punya rencana sendiri yang kuyakin indah pada waktunya.
Aku cuma ditugaskan bersyukur apa pun kondisi yang aku alami, karena peran yang kumainkan di dunia ini bukan peran yang biasa.
Aku harus tabah menjalani semua ujian, bersyukur atas tiap anugerah yang Tuhan berikan.
Itulah yang membuatku hadir lagi di sini, beralas tikar apa adanya. Di istana kebahagiaanku ini... Tempat dimana aku merasa nyaman...blog ini.
Buat teman-teman semua yang telah sudi mampir di blog ini aku ucapkan terima kasih sudah sudi membaca sampai habis.
Dan bila kemudian merasa bingung dengan maksud tulisan ini, jangan khawatir, Aku pun merasa demikian… Maafkan saja, karena tulisan ini cuma tumpahan dari rasa yang menderas di darah.